Menjelajahi Desa Krengseng
"SELAMAT DATANG DESA KRENGSENG" begitulah sambutan yang akan kita jumpai setelah sampai dsebuah desa kecil bernama Krengseng, desa yang memiliki banyak kekayaan alam berupa pertanian dan usaha home industri yang kurang banyak diketahui oleh banyak orang yang belum pernah berkunjung ke desa indah ini. Desa Krengseng merupakan salah satu desa dari 12 desa di Kecamatan Gringsing, ialah sebuah desa kecil yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa.
Gapura Desa Krengseng |
Apabila hendak masuk kedalam Desa
Krengseng, anda akan menemukan jalur kereta api yang menandakan perbatasan Desa
krengseng dengan desa lainnya. dDesa Krengseng memiliki sebuah stasiun kecil, namun
hingga saat ini rel kereta dan stasiun belum siap 100% dipergunakan karena masih
dalam proses pengerjaan. Setelah melewati rel kereta api tersebut tampak tembok
rumah pemukiman penduduk yang berdiri cukup rapi berbaris di sisi kanan dan
kiri jalan dipisahkan oleh aspal hitam bercampur dengan cokelatnya lumpur. Hal
ini menandakan bahwa desa termasuk wilayah berkembang dan masyarakat masih
dalam masa transisi menuju desa yang maju. Beberapa saat setelah melewati jalur
kereta api terdapat sebuah jalan kecil di sebelah kanan yang menghantarkan
warga ke pasar Krengseng pusat warga desa berbelanja kebutuhan sehari-hari. Di sisi jalan yang sama, terdapat sebuah bangunan berjejer rapi dengan pagar rendah
tembok putih tempat berdirinya kantor kelurahan Desa Krengseng. Kantor
kelurahan merupakan pusat pemerintahan dan kegiatan warga desa meliputi
ibu-ibu PKK, pemuda Karang Taruna dan beberapa kegiatan lainnya.
Desa Krengseng memiliki 5 dukuh,
Jendogo, yang merupakan letak kantor kelurahan, Kemudian Gendogo, Muntuk, Krajan dan
desa terujung berjarak sekitar 1 km dari kelurahan yaitu, Sidodadi. Desa
Krengseng memiliki nuansa Islam yang kental, dapat dilihat dari berderetnya masjid besar yang dimiliki setiap dukuh, serta kegiatan pengajian warga dari segala usia di setiap harinya. Selain pendidikan agama, Desa Krengseng memiliki 4
Sekolah Dasar dan 1 Madrasah Ibtidaiyah kemudian terdapat juga Taman Kanak-Kanak, serta Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD).
Warga desa Krengseng memiliki profesi mayoritas sebagai
petani, hal ini dapat dilihat dengan luas area pertanian sekitar 60%
dibandingkan dengan bangunan. Selain bertani, warga desa berprofesi sebagai ibu
rumah tangga, pemuda karang taruna, wirausahawan, dan pelajar. Dengan berbagai
lapisan masyarakat serta profesi yang beraneka ragam tersebut penduduk desa
memiliki banyak kegiatan, terutama kegiatan PKK dan Karang Taruna.
Hari 1:
Tim 1 KKN Undip, Desa Krengseng,
Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, tiba pukul 12.00 WIB. Tujuan pertama sampai di desa yaitu menyimpan
barang bawaan dan menata rumah peristirahatan selama menjalankan KKN. Malamnya,
tim bertemu dengan pemilik rumah, ini merupakan pertemuan pertama tim dengan
pemilik rumah. Banyak cerita mengenai desa yang kita dapat dari pertemuan ini,
kebetulan pemilik rumah merupakan salah satu tokoh desa yang dituakan serta
disegani di masyarakat desa.
Hari 2:
Pada pagi hari kita mulai
beraktifitas seperti menyiapkan diri untuk upacara penerimaan yang dilakukan di
kantor kecamatan Gringsing. Kegiatan di kecamatan dimulai pukul 9.00 wib,
seluruh mahasiswa KKN Tim 1 KKN Undip kecamatan Krengseng turut hadir
meramaikan kegiatan penerimaan ini. Sepulang dari kecamatan, tim desa pun
melesat pulang menuju posko KKN, untuk merapikan dan menyiapkan rumah
dikarenakan diadakan pertemuan ibu-ibu PKK berupa arisan rutin di rumah bu
Maryam, (pemilik rumah, posko KKN). Disini kami berkesempatan memperkenalkan
diri kepada ibu-ibu PKK dan terjadi tanya jawab antara warga dan mahasiswa
mengenai program kegiatan yang dilakukan baik dari pihak PKK juga dari tim KKN.
Terlihat suasana yang sangat ramah dari ibu-ibu PKK menerima tim KKN di desa
Krengseng ini. Ba’da isya sekitar pukul 20.00 wib, tim berangkat ke kediaman
Kepala Desa, disana kami juga bertemu dengan ibu Kepala Desa yang juga
merupakan pembina PKK. Pada kesempatan ini kami berkesempatan mengetahui
keberadaan beberapa tempat yang merupakan sasaran program tim selama di desa.
Hari 3:
Pagi hari selepas sarapan, tim terbagi
berdasarkan sasaran kerja, yaitu UMKM dan kader posyandu. Beberapa tempat UMKM yang
disambangi oleh kami yaitu pembuatan jenang, pembuatan tempe dan lokasi
budidaya ikan lele. Jenang yang terdapat di desa Krengseng sudah terkenal
hingga desa sebelah, ibukota kabupaten Batang sampai dengan kabupaten sebelah
seperti Kendal. Pembuatan tempe merupakan salah satu kegiatan home industry
yang dimiliki oleh desa, terdapat 4 rumah warga yang menjalankan kegiatan serupa.
Salah satu kendala yang di hadapi perajin tempe disni ialah mahalnya harga
kedelai yang di akibatkan oleh naiknya inflasi, kurangnya tenaga kerja yang
dimiliki, dan kurangnya promosi yang dilakukan. Oleh karena itu TIM UMKM kami
berinisiatif untuk membantu salah satu UMKM pengerajin tempe untuk di buatkan
merek dan kemasan, karena merek dan kemasan sangat membantu kegiatan promosi
dan penilaian produk secara visual.
Selanjutnya TIM UMKM menranjak ke
Usaha budidaya lele, dimana didesa krengseng ini terdapat 3 tempat. To be continue...